cerpen cinta "melepasmu"

Semakin ku menyayangimu, semakin ku harus melepasmu dari hidupku.. Tak ingin lukai hatimu lebih dari ini, kita tak mungkin trus bersama..”

“Gue sayang sama lu vi”, kata Ryan ke Vivi.
Tapi Vivi biasa aja dengernya. Mungkin waktu Ryan mau ngajakin Vivi jalan ke tempat ini, Vivi sudah tau duluan kalau Ryan bakal ngomong apa.
“Yakin tuh? Mendingan lu baca ini dulu deh, kayaknya ceritanya cocok deh buat lo”, gak lama Vivi ngeluarin buku novel dari tasnya. Tapi Ryan masih nggak engeh sama maksud yang cuma dikasih buku novel itu. Tapi dari sinopsis yang Ryan baca, ceritanya tentang cinta segitiga.
“Ya udah, kalau lo masih penasaran juga sama jawaban gue, besok lo jemput gue di depan gang musholla jam 2 siang”, Vivi juga menambahkan, “Kita pergi ke tempat biasa bareng Bella”, Ryan pun setuju.

Adit, sahabatnya Ryan, ikut nganterin Ryan ketemu sama Vivi, tapi nggak sampai gang musholla.
“Lu gak mau ikut sekalian, dit?”
“Nggak ahh, gue nunggu sini aja”
“Ya udah ntar kalau udah mau berangkat, gue sms lu aja ya”
“Oke”

Ryan pun berangkat ke gang musholla. Pas ketemu Vivi, tiba-tiba Bella langsung cabut gitu aja tanpa komando.
“Eh, tar dulu, ada temen gue di belakang”, sela Ryan.
“Udah buruan, ikutin aja si Bella. Tar temen lo suruh nyusul aja”, suruh Vivi. Vivi pun langsung naik motor bareng Ryan. Mau gak mau Ryan langsung tancap gas ngikutin Bella.

Setiba di lokasi, Vivi langsung narik tangan Ryan, ada sesuatu yang pengen Vivi tunjukin ke Ryan. Ya, Flying Fox. Tapi buat apa?
“Ngapain kesini?”, tanya Ryan.
“Gue mau minta bukti sama lo lewat ini”, jawab si Vivi.
“Lalu?”
“Iya, gue mau lo naik itu, tapi tanpa tali pengaman”
Wew. Setelah di pikir pikir akhirnya Ryan pun setuju. Mereka bertiga langsung naik ke atas.

Beberapa saat kemudian Adit sms ke Ryan
“Yan, sorry gue udah balik duluan, soalnya mau jemput nyokap gue”
“Oke gak papa dit, sorry juga tadi gue kelamaan”, balas Ryan
Ryan merasa bersalah, tapi ya sudahlah, mungkin di jelasin di rumah nanti lebih baik.

Sejam nunggu ternyata masih ramai juga, dan belum habis juga yang ngantri. Vivi pun memutuskan untuk pulang.
“Hemm, mungkin sekarang bukan waktu yang tepat. Kita pulang aja yuk”, ajak si Vivi. Bella pun mengangguk.

Setiba di rumah, Ryan keingetan Vivi. Waktu itu Ryan pernah bilang kalau Vivi mirip sama seorang artis yang bernama Acha Septriasa. Dengan PDnya, Vivi langsung menyodorkan foto Acha Septriasa koleksinya.
“Emang mirip dimananya?”, tanya Vivi.
“Hemmm, semuanya”, jawab Ryan dengan cepat.
Mirip memang, entah Ryan memandang dari segi apa, yang jelas kalau Vivi itu mirip Acha Septriasa.
“Ohh, gitu ya?”
“Iyaa”
Vivi cuma tersenyum. Karena ternyata Vivi juga ngefans banget sama Acha Septriasa. Bahkan dia punya koleksi foto-fotonya banyak di rumah.

Tiba-tiba ponsel Ryan berdering, ada sms dari Vivi.
“Tak mungkin menyalahkan waktu, tak mungkin menyalahkan keadaan. Kau datang di saatku membutuhkanmu, dari masalah hidupku bersamanya”
Deg. Apa maksudnya? Berbagai pertanyaan muncul di benak Ryan.
Tapi gak lama Vivi sms lagi.
“Semakin ku menyayangimu, semakin ku harus melepasmu dari hidupku.. Tak ingin lukai hatimu lebih dari ini, kita tak mungkin trus bersama..”
yang ada di pikiran Ryan kalau kata-kata itu hanya sepenggal lirik lagu Drive. Ryan pun berusaha membalas smsnya.
“Maksud lu apaan nih?”
Tapi gak ada jawaban dari Vivi. Lagi-lagi hanya lirik yang ia teruskan hingga akhir.
“Maafkan aku yang membiarkanmu masuk ke dalam hidupku ini.. Maafkan aku yang harus melepasmu walau ku tak ingin..”
Setelah berkali-kali Ryan bertanya, akhirnya Vivi pun angkat bicara.
“Sorry, gue gak pantes buat lo, gue gak baik buat lo. Mendingan lo lupain gue aja, anggap aja kita gak pernah kenal”
“Tapi kenapa vi, kenapa?”
“Gue benci sama lo, gak tau kenapa, mungkin karena gue terlanjur sayang sama lo”
Cuma itu sms terakhir yang Vivi kirim ke Ryan. Meskipun Ryan berusaha meyakinkan hati Vivi kalau semuanya bakal baik-baik aja, tapi ternyata semua sia-sia. Meskipun akhirnya Ryan tau kalau Vivi memang sudah punya cowok. Tapi Vivi tetap bersikukuh sama pendiriannya.

2 tahun berlalu, tapi Ryan gak pernah ketemu lagi sama Vivi. Hanya lagu itu yang selalu terkenang buat Ryan. Hanya saja ketika Ryan kelas 3 SMA, ternyata ada salah seorang siswi baru yang wajahnya tak asing bagi Ryan. Ya, dia adalah Bella. Teman akrab Vivi 2 tahun yang lalu. Mungkin sekarang sudah 4 tahun, ketika Ryan sudah lulus dari sekolahnya.

Cerpen Karangan: Erlan TriAngga Yusuf
Facebook: Erlan TriAngga Yusuf